Fenomena judi online di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Berdasarkan data terbaru tahun 2025 dari berbagai lembaga pemantau digital, diperkirakan lebih dari 4 juta pengguna internet di Indonesia mengakses judi online setiap hari. Ironisnya, sebagian di antaranya adalah anak-anak dan remaja di bawah umur.


Lonjakan Pengguna Judi Online

Dalam tiga tahun terakhir, jumlah pemain judi online di Indonesia meningkat tajam hingga lebih dari 230%. Mudahnya akses internet, smartphone murah, serta banyaknya iklan judi terselubung membuat permainan haram ini kian populer — tak hanya di kalangan dewasa, tapi juga pelajar.

Baca Juga:Pengaruh Buruk Judi Online


Faktor Penyebab

Beberapa alasan mengapa semakin banyak masyarakat tergiur bermain judi online antara lain:

  • Iming-iming hadiah cepat & besar

  • Iklan agresif di media sosial memakai influencer

  • Kemudahan transaksi via e-wallet & aplikasi perbankan

  • Kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak


Anak-anak Mulai Kecanduan

Banyak anak-anak tertarik karena game bertema slot, domino, dan roulette dikemas seperti permainan biasa. Tanpa disadari, mereka tertarik mencoba top up, menggunakan uang jajan untuk bermain, bahkan meminjam uang agar bisa kembali taruhan.

Pakar psikologi menyebutkan bahwa paparan judi sejak dini dapat merusak mental anak, memicu kecanduan, perilaku agresif, hingga pencurian uang.


Dampak Judi Online

  • Ekonomi terganggu, tabungan habis

  • Masalah keluarga seperti pertengkaran & perceraian

  • Depresi dan stres berat karena hutang kalah taruhan

  • Anak kehilangan fokus belajar & masa depan


Langkah Pencegahan

  • Pemerintah perlu memperkuat pemblokiran situs dan iklan judi online

  • Orang tua harus lebih sadar teknologi dan mengawasi aktivitas digital anak

  • Sekolah perlu memberi edukasi tentang bahaya judi online sejak dini

  • Masyarakat didorong aktif melapor situs atau grup judi ke pihak berwajib